Indonesia Berencana Mau Setop Impor BBM, Begini Reaksi Singapura

Manto
15 May 2025 | May 15, 2025 WIB Last Updated 2025-05-17T07:43:16Z
Indonesia Berencana Mau Setop Impor BBM, Begini Reaksi Singapura
Ilustrasi. Kilang minyak. (Dok: @importirorg)

Jakarta - Forumpublik.com | Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, menyampaikan bahwa Pemerintah RI berencana menyetop impor Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Singapura.

Impor BBM RI dari Singapura sendiri selama ini mencapai 54% dari total kebutuhan RI.

Mengutip Reuters, Singapura sebenarnya tidak memiliki produksi minyak mentah sendiri, tetapi merupakan pusat penyulingan dan pemasok utama produk ke negara-negara lain di kawasan tersebut, Indonesia juga termasuk di dalamnya.

Adapun, produksi bahan bakar fosilnya Indonesia telah menyusut selama bertahun-tahun, bahkan harus mengimpor sekitar 290.000 barel bahan bakar cair olahan per hari dari negara tetangganya yang lebih kecil, menurut analisis dari Sentosa Shipbrokers. Sebagian besar BBM dari Singapura tersebut terdiri dari bensin dan solar.

"Jika rencana ini membuahkan hasil, tentu akan terjadi perubahan yang nyata bagi pasar tanker," kata Sentosa, dikutip dari CNBCIndonesia, Kamis (15/5/2025).

Sentosa Shipbrokers sendiri adalah perusahaan chartering kapal atau broker kapal berbasis di Singapura.

Baca: TNI AL Gagalkan Penyelundupan 705 Kg Sabu dan 1.200 Kg Kokain Senilai Rp7,057 Triliun di Selat Durian Kepri

Bahlil menilai, sejak menjabat sebagai Menteri ESDM, ia telah melakukan sejumlah evaluasi terhadap produk impor, seperti produk BBM.

Hasil evaluasi menunjukkan bahwa harga beli minyak dari Singapura ternyata sama dengan harga beli BBM dari wilayah Timur Tengah.

"Setelah saya cek, kok harganya sama dibandingkan dengan dari negara Middle East. Ya, kalau begitu kita mulai berpikir bahwa mungkin, bukan kata mungkin lagi nih, sudah hampir pasti kita akan mengambil minyak dari negara lain yang bukan dari negara itu," kata Bahlil ditemui di Gedung Kementerian ESDM, dikutip Kamis (15/5/2025).

Ia menargetkan dalam waktu enam bulan ke depan, rencana pengalihan impor BBM dari Singapura ke negara lain dapat segera terlaksana.

Guna merealisasikan rencana tersebut, Pertamina tengah membangun dermaga yang cukup besar untuk dapat dilewati kapal-kapal jumbo.

"Karena kalau dari Singapura kan kapalnya kan yang kecil-kecil, itu juga salah satu alasan. Jadi kita membangun yang besar, supaya satu kali angkut, nggak ada masalah. Maka, pelabuhannya yang diperbesar, dan kedalamannya harus dijaga," kata dia.

Lebih lanjut, Bahlil mengatakan pemerintah berencana mengalihkan sebagian impor BBM dari Singapura tersebut ke Amerika Serikat. Keputusan ini bagian dari strategi negosiasi Indonesia dalam merespons kebijakan tarif tinggi yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

"Ya, sebagian lah. Kan kita sudah mempunyai perjanjian dengan Amerika. Salah satu diantara yang kita tawarkan itu adalah, kita harus membeli beberapa produk dari mereka. Diantaranya adalah BBM, crude, dan LPG," katanya. (sart)

Baca juga:
-Perubahan UU 19 Tahun 2003, KPK Tetap Berwenang Tangani Korupsi di BUMN
-Wamenkeu: Belanja Negara per Maret 2025 Rp620,3 Triliun
-Penerimaan Pajak Bruto Maret 2025 Tumbuh Positif, Capai Rp467 Triliun
-Percepat Belanja K/L dan Dukung Program Prioritas Nasional, Pemerintah Buka Blokir Anggaran Rp86,6 Triliun

Baca berita lainnya di Indeks News
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Indonesia Berencana Mau Setop Impor BBM, Begini Reaksi Singapura

Trending Now

Iklan