Single kedua musisi sekaligus produser dari Jakarta ini menyelami tema kehilangan dalam berbahasa Indonesia dalam balutan dark pop non-elektronik yang unik.
Digarap sejak pertengahan 2024, "2020" berevolusi seiring waktu dengan berbagai eksperimen.
"Seiring bertambah waktu dan input personal dari lingkungan musik sekitar, akhirnya terciptalah racikan musik dark pop non-elektronik yang match dengan lirik lagunya. Kalau dikategorikan, single ini genre-nya pop dengan sentuhan melodi yang ter-influence dari dark-pop dan indie-pop," ujar Aanslam pada keterangan.
Hasilnya adalah sebuah komposisi yang memadukan elemen-elemen dark pop non-elektronik dengan sentuhan dead drums, piano, terompet, gitar dengan efek distorsi, serta beberapa layer bow string.
Proses pengerjaan single ini melibatkan kolaborasi dengan berbagai talenta di dunia musik.
Aanslam sendiri bertindak sebagai songwriter sekaligus producer, dibantu oleh Rizky Dzulkifli Rizaldi a.k.a Millie dari band Paruparo sebagai co-producer. Proses editing dan mixing dikerjakan oleh Aanslam dan Wendi Arintyo, yang juga menangani mastering-nya di ALS Studio.
Dalam segi instrumentasi, Aanslam sendiri memainkan piano, synthesizer, dan string programming. Single ini juga diperkaya oleh kontribusi para musisi berbakat, sebut saja Sany Septian mengisi pada gitar elektrik, Restu Priyadi untuk gitar akustik, Gege Praseta pada bass sekaligus sebagai vocal producer, Andri Fadhil pada drum, Setyo Anggono pada keyboard, dan Jerash Malibu pada piano.
Tak lupa pula sentuhan visual Harris Albathoriq yang diabadikan sebagai artwork untuk lagu ini.
"Lagu ini ingin menyampaikan pesan bahwa siapapun kamu, dalam posisi apapun dirimu, pahamilah bahwa selain kebahagiaan, kehilangan yang abadi itu juga bentuk lain dari cinta yang tulus," jelas Aanslam mengenai makna di balik lirik “2020”.
Yang istimewa, “2020” juga hadir dalam format instrumental yang dapat menemani para pendengar dalam suasana lebih ngelangut atau pun menikmatinya sebagai iringan sing-along.
Dengan dirilisnya "2020", Aanslam berharap dapat turut meramaikan industri musik Indonesia, memberikan dampak positif kepada pendengar, dan tentunya menjadi lecutan baginya untuk merilis single, EP, dan atau album selanjutnya.
Single "2020" akan tersedia di berbagai Digital Streaming Platform (DSP) favorit Anda, termasuk Spotify, Apple Music, YouTube Music, dan lain-lain, pada 4 Juli 2025.
Dengarkan “2020” platform-platform musik favorit Anda dan nantikan karya-karya Aanslam selanjutnya di Instagram @aanslam.
Tentang Aanslam:
Aanslam memulai karier bermusiknya sejak remaja dengan mengikuti berbagai kompetisi musik.
Aanslam memulai karier bermusiknya sejak remaja dengan mengikuti berbagai kompetisi musik.
Ia mengeksplorasi berbagai genre musik, mulai dari metal, underground, pop, hingga EDM, sejak tahun 2011, yang membawanya terlibat dengan berbagai band dan musisi Kota Malang, seperti Aithris, Goodboy Jimmy, I-postrock, Eternity, dan lain-lain.
Hijrah dari Malang ke Jakarta merupakan langkah awal Aanslam semakin menyeriusi dunia musik dengan menjadi produser dan tim produksi live artis-artis ternama Indonesia, seperti Raissa Anggiani dan Rony Parulian.
Tahun 2025 menjadi jejak langkah awal Aanslam mantap mengukuhkan karya-karyanya sebagai seorang solois dengan merilis single “Is It Too Late to See U” dan “2020”.
Dukung Gerakan Ayah Teladan, Film "Panggil Aku Ayah" Segera Tayang
Diplomasi Budaya, Ketua MPR RI Gagas Tur Wayang Santri di Malaysia
Kejari Tangerang Resmi Tahan Aktor Jonathan Frizzy di Lapas Pemuda
Usai Bercerai dari Edward Akbar, Kimberly Ryder Banjir DM Gombal dari Pria dan Siap Jadi Ayah Sambung
Baca berita lainnya di Indeks News
Diplomasi Budaya, Ketua MPR RI Gagas Tur Wayang Santri di Malaysia
Kejari Tangerang Resmi Tahan Aktor Jonathan Frizzy di Lapas Pemuda
Usai Bercerai dari Edward Akbar, Kimberly Ryder Banjir DM Gombal dari Pria dan Siap Jadi Ayah Sambung
Baca berita lainnya di Indeks News


