Dikritik Menkeu, Bos Danantara Beberkan Alasan Rencana Investasi ke SBN

Manto
16 October 2025 | October 16, 2025 WIB Last Updated 2025-10-16T17:06:31Z
Dikritik Menkeu, Bos Danantara Beberkan Alasan Rencana Investasi ke SBN
Chief Investment Office (CIO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Pandu Sjahrir. (Foto: CNBC Indonesia/Emir)

Jakarta - Forumpublik.com | Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) merespons Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang mengkritik rencana investasi ke Surat Berharga Negara (SBN).

Chief Investment Officer Pandu Sjahrir mengatakan rencana tersebut dilakukan untuk mencari instrumen yang memiliki likuiditas tinggi. Bahkan, rencana tersebut juga telah didiskusikan oleh para Dewan Pengawas termasuk Menteri Keuangan.

"Ya ini kan untuk bisa Danantara Investment mulai. Nah, kebetulan kita hanya ada waktu dua bulan ya. Ya salah satunya memang yang kita harus bisa yang paling cepat, kita harus cari market yang paling liquid. Ya salah satunya memang di pasar bond, bond market," ujarnya di Hotel Luwansa Jakarta, Kamis (16/10/2025), rilis CNBCindonesia.

Pandu menyebut, keinginan Danantara adalah menempatkan dana pada instrumen yang menghasilkan keuntungan tinggi, seperti pasar modal.

"Ya kita mau di public market equity, tapi equity itu memang perlu likuiditas yang lebih banyak. Makanya tadi saya sebutkan kita hanya US$ 1 miliar per hari, itu harus ditingkatkan, harus bisa 5 atau 8 miliar per hari. Sama, nggak boleh kalah juga dengan India contohnya," ungkapnya.

Baca: Buat Gaduh, Menkeu Purbaya Berencana Bubarkan Satgas BLBI

Untuk mencapai hasil keuntungan yang maksimal, kata Pandu, Danantara harus fokus untuk memperdalam pengelolaan investasi ke sektor pasar modal.

"Jadi ini salah satu yang perlu kita fokuskan, bagaimana memperdalam pasar modal di Indonesia," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengkritik langkah BPI Danantara untuk menempatkan sebagian dana yang didapatkan dari dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke instrumen obligasi pemerintah.

Menurutnya, strategi tersebut kurang optimal dan tidak mencerminkan peran Danantara sebagai lembaga pengelola investasi nasional.

"Dan sebagian (dividen) katanya akan ditaruh di obligasi, penyelenggaraannya ke pemerintahan lagi. Saya lagi sempat mengkritik, kalau Anda taruh obligasi begitu banyak di pemerintahan, keahlian Anda apa?," ujar Purbaya setelah menghadiri rapat perdananya sebagai dewan pengawas Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di kantor Wisma Danantara, Rabu (15/10/2025).

Purbaya menjelaskan dana yang diterima Danantara dari dividen BUMN cukup besar dan bisa dimanfaatkan untuk membiayai proyek strategis seperti pembayaran utang kereta cepat Whoosh.

Namun, Purbaya mengakui bahwa pihak Danantara sudah menjelaskan bahwa langkah menempatkan sebagian dana ke instrumen obligasi pemerintah bersifat sementara. Pasalnya, Danantara disebut sedang menyiapkan rencana proyek investasi baru.

"Tapi mereka bilang ini kan hanya 3 bulan terakhir, ini karena tidak sempat buat proyek ke depan, akan mereka perbaiki," ujarnya.

Baca juga:
Menkeu Belum Ketahui soal Dana APBN Dipakai buat Perbaiki Pesantren Al-Khoziny
Kedubes Inggris Buka Lowongan Kerja Gaji Rp26 Juta, Berikut Syaratnya
Trump Umumkan Tarif Baru Produk furnitur, Truk Berat dan Farmasi, Pasar Asia Melemah
OJK Himbau, 2.267 Warga RI Sudah Ketipu Love Scam
Akan Dihapus, Kementerian BUMN Diganti Jadi Badan Lembaga

Baca berita lainnya di Indeks News
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dikritik Menkeu, Bos Danantara Beberkan Alasan Rencana Investasi ke SBN

Trending Now

Iklan