Kemacetan Akibat Semenisasi Jalan Rajawali Haji-Purnama, Sopir Mangsa Oknum Pelaku Pungli

Kemacetan Akibat Semenisasi Jalan Rajawali Haji-Purnama, Sopir Mangsa Oknum Pelaku Pungli
Salah satu oknum saat melakukan kutipan liar sopir mobil tangki yang sedang lewat dari ruas jalan yang sedang disemenisasi oleh PT. Budi Indah, di di Jalan. Rajawali Haji-Purnama, Kota. Dumai, Riau, Jumat (30/10/2020). (Foto: Endy C-Dnst/Forumpublik.com)

DUMAI (RIAU) - Forumpublik.com | Akibat dari progres pengerjaan Proyek semenisasi renovasi badan jalan sepanjang kurang lebih (±) 5 Km di Jalan. Rajawali Haji-Purnama, Kota. Dumai, Riau, oleh PT. Budi Indah, mengakibatkan kemacetan yang panjang maupun antrean mobil-mobil truck, tangki dan mobil lainnya maupun para pengguna jalan lalu lintas lainya.

Akibat dari kemacetan ini, banyak dimamfaatkan oleh beberapa oknum yang tidak bertanggungjawab melakukan Pungutan Liar (Pungli) terhadap para sopir ataupun para pengguna jalan tersebut yang sedang saat melintas.

Pantauan awak media Forumpublik.com saat menelusuri lokasi tersebut, melihat progres pengerjaan Proyek renovasi semenisasi badan jalan, yang tidak memiliki Plang proyek ini, menjadi momentum kesempatan bagi para oknum melakukan pungli.
 
Salah satu pekerja yang tidak mau menyebutkan namanya mengatakan untuk pelaksana pekerjaan proyek semenisasi badan jalan dilapangan adalah PT. Budi Indah untuk pemenang proyek - Red.

"Progres proyek ini di manfaatkan para oknum menjadi alasana untuk melakukan dugaan Pungli terhadap para sopir dan pengguna jalan lainnya," ucapnya, Jumat (30/10/2020).

Lanjut Dias yang juga salah satu pekerja dan warga setempat menyampaikan, pelaksanaan pekerjaan renovasi jalan semenisasi lebih kurang (±) 5 Km milik perusahaan PT. Budi Indah.

"Terkait masalah Plang proyek dan anggaran darimana bersumber pengadaan semenisasi jalan, persisnya kami tidak tahu, sebab kami hanya pekerja pak," ucap Dias pada Forumpublik.com.

Kemacetan Akibat Semenisasi Jalan Rajawali Haji-Purnama, Sopir Mangsa Oknum Pelaku Pungli
Salah satu posko titik oknum melakukan kutipan terhadap para sopir. (Foto: Endy C-Dnst/Forumpublik.com)


Hartono (40) salah satu sopir truck menyampaikan, akibat dari proyek ini, mengakibabtkan kemacetan yang panjang. Sehingga dengan keadaan ini, banyak dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab melakukan Pungli yang meraup keuntungan secara pribadi terhadap para sopir.

"Akibat ulah mereka ini, kami selaku pengguna jalan khawatir dan resah atas perbuatan mereka ini," ucap Hartono.

Hartono mengatakan, para sopir setidaknya ada melewati 8 (delapan) titik pos para pelaku pungli. Keberadaan para oknum pelaku pungli di wilayah ini akan menjadi hal kekhawatiran bagi para sopir ataupun pengguna jalan selama adanya kemacetan ataupun antrean yang panjang ini.

"Sebab, sampai saat ini kami tidak ada kita melihat upaya tindakan pihak pengelola proyek untuk bagaimana setidaknya mengurangi kemacetan yang panjang ini," keluh Hartono.

Ardiansyah (45) yang juga seorang Sopir mobil Tangki mengatakan, semakin lama kemacetan akibat proyek semenisasi badan jalan belum selesai, oknum pelaku pungli akan semakin banyak dan marak.

"Kapan ya pak, daerah jalan Rajawali Haji-Purnama ini Sepi Dari Pungli?, tolonglah kami bagaimana mengatasinya Pak Wartawan," imbuhnya pada media ini.

"Uang jalan untuk sopir seperti kami ini pas-pasan saja, kadang kami pun ngak makan. Dari mana mau ngasi para oknum Pungli liar ini walaupun hanya Rp.10.000 s/d Rp.5000.rb Rupiah," keluh Ardiansyah.

Lanjut Ardiansyah menyampaikan, akibat ulah para oknum pelaku pungli, kami para sopir berharap dan meminta pada Aparat Penegak Hukum (APH) wilayah hukum Resort kota Dumai untuk memberantas oknum pelaku pungli sekaligus memohon penertiban Lalu Lintas (Lalin)  jalur jalan Rajawali Haji-Purnama supaya lebih lancar tanpa adanya kutipan dari para oknum Pungli yang kian maraknya.

"Apalagi kendala utama kami para sopir seringkali di bentak-bentak di marahi oknum Pungli bila tidak memberikan uang di jalan tersebut. Dari kemacetan yang panjang ini, banyak di manfaatkan oleh oknum-oknum ini. Pihak pelaksana proyek dari PT. Budi Indah juga tidak ambil perduli alias cuek akan kondisi kami dan tidak adanya upaya mengatasi kemacetan jalan ini," keluh Ardiansyah.

Lihat juga:

0 comments:

Post a Comment