Polresta Banyumas Berhasil Ungkap Kasus Trafficking Anak di Bawah Umur

Polresta Banyumas Berhasil Ungkap Kasus Trafficking Anak di Bawah Umur
Unit PPA Sat Reskrim Polresta Banyumas saat menerima orang tua dari L (14) yaitu salah satu melaporkan kasus dugaan perdagangan anak yang terjadi pada bulan Agustus tahun 2020 lalu di salah satu Hotel yang ada di Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jateng. (Foto: Khoirotul Janah/Forumpublik.com)

BANYUMAS (JAWA TENGAH) - Forumpublik.comPolresta Banyumas, Polda Jawa Tengah (Jateng) berhasil mengungkap kasus dugaan perdagangan anak yang terjadi pada bulan Agustus tahun 2020 lalu di salah satu Hotel yang ada di Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas.

Kapolresta Banyumas Kombes Pol Whisnu Caraka, S.I.K., melalui Kasat Reskrim AKP Berry, S.T., S.I.K., mengatakan bahwa kasus tersebut terungkap setelah orang tua dari L (14) yaitu salah satu melaporkan ke Mapolresta Banyumas.

Selain L ada juga korban lain yaitu MS (13), keduanya merupakan warga Sumbang.

Berry menerangkan, Orang tua L mengetahui saat korban sedang berada dirumah sakit dan menanyakan hasil pemeriksaan kenapa bisa ada benjolan di alat vitalnya. Lalu dijawab korban bahwa dirinya telah melayani seorang laki laki untuk berhubungan badan.

"Korban menceritakan bahwa awalnya dirinya memiliki hutang kepada pelaku IDR (19) warga Kecamatan Baturaden, sebesar Rp. 600.000.00,- (enam ratus ribu rupiah) dari sewa sepeda motor milik pelaku IDR, karena korban ditagih oleh IDR dan tidak memiliki uang akhirnya korban meminta untuk dicarikan pekerjaan. Namun oleh IDR dicarikan pekerjaan kepada pelaku MY (21) yang juga berdomisili di Baturaden dan ditawari untuk melayani RSJ (70) melakukan hubungan badan layaknya suami istri," ungkap Berry di Mapolresta Banyumas, Kamis (1/10/2020).

Lanjut Berry menjelaskan, sedangkan untuk korban MY, kejadian bermula saat dirinya datang kerumah IDR minta tolong dicarikan pekerjaan. Lalu IDR menghubungi MY mengatakan ada job BO.

"Selanjutnya MY minta bertemu korban MS, setelah bertemu kemudian MY memesankan gojek untuk korban MS menuju hotel di Kecamatan Purwokerto Selatan untuk BO dengan RSJ yang sebelumnya telah memesan kepada MY. RSJ merupakan warga Bandung Jawa Barat yang berdomisili di Kecamatan Kembaran," paparnya.

"Ketika MS sedang melayani RSJ, MY menunggu diluar kamar hotel. Dan setelah melayani RSJ, korban mendapat bayaran sebesar Rp. 1.000.000.00,- (satu juta rupiah)", terangnya.

Baca juga: Wijayakusuma Ditunjuk Siapkan Lahan Akan Relokasi Pabrik AS ke Indonesia

Lebih lanjut AKP Berry menjelaskan, setelah mendapat informasi keberadaan pelaku IDR sedang berada di rumah, tim dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polresta Banyumas melakukan penyelidikan dan benar IDR berada di rumah, selanjutnya dibawa ke Unit PPA dan dilakukan interogasi awal.

Saat dilakukan interogasi awal IDR mengatakan bahwa memperantarakan L kepada pelaku lain yaitu, MY.

"Mendapat informasi tersebut tim melakukan pengejaran dan MY dapat diamankan. Dari MY, kembali tim mendapatkan informasi bahwa memperdagangkan korban kepada RSJ. Setelah dilakukan pengejaran, RSJ dapat diamankan saat berada di salah satu hotel di Kecamatan Purwokerto Selatan," tandasnya.

"Dari perdagangan tersebut MY mendapatkan uang dari RSJ sebesar Rp. 500.000.,- (lima ratus ribu rupiah)", imbuhnya.

Pelaku dan barang bukti berupa satu unit sepeda motor Yamaha Mio Z, satu unit sepeda motor Honda Beat berikut STNK dan anak kunci, satu lembar buku tamu Hotel, satu potong baju mini dress warna abu abu, satu potong celana short warna putih, satu potong celana dalam warna pink serta satu potong bh warna biru kami amankan di Mapolresta guna penyidikan lebih lanjut.

"Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, para pelaku disangkakan pasal 2 ayat (1) UU No. 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Jo pasal 56 KUHP dan pasal 81 atau 82 UU No. 35 tahun 2014 Jo UU No. 17 tahun 2016 Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No. 1 tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas UU No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman pidana penjara maksimal lima belas tahun", tutupnya.

Lihat juga:
Beredar Video, Ganjar Sesalkan dan Minta Sekda Blora Mundur
KPK Sita Dokumen Mutasi Jabatan Terkait Suap Bupati Kudus
Jokowi: Tetap Kedepankan Akuntabilitas dan Transparansi Dalam Penanganan Covid-19
Jokowi: Tidak Ada Tawar-menawar untuk Terapkan Protokol Kesehatan dalam Penyelenggaraan Pilkada
KPK: Mewujudkan Pilkada yang Berintegritas, Bermartabat, dan Bebas dari Korupsi

Penulis: Khoirotul Janah
Editor: Manto

0 comments:

Post a Comment