Beberapa wilayah melaporkan penambahan signifikan, terutama di Provinsi Aceh dan Sumatra Utara. Kondisi cuaca ekstrem dan akses evakuasi yang sulit disebut menjadi faktor utama tingginya angka korban.
NPB memperbarui data korban jiwa per 16 Desember 2025, jumlah korban meninggal saat ini menjadi 1.053 orang.
"Penambahan korban hari ini yakni 16 Desember 2025 terdapat penambahan total 23 jiwa meninggal dunia, di Aceh bertambah 18 jiwa, rinciannya 17 jiwa di Aceh Tamiang dan 1 jiwa di Aceh Utara, kemudian Sumatra Utara bertambah 5 jiwa di Tapanuli Tengah," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers, Selasa (16/12/2025).
Abdul Muhari mengatakan, adapun korban tewas yang ditemukan hari ini di Aceh sebanyak 18 jiwa. Rinciannya, 17 jasad ditemukan di Aceh Tamiang dan 1 jasad ditemukan di Aceh Utara.
"Kemudian, 5 jasad ditemukan di Tapanuli Tengah sehingga hasil pencarian hari ini berhasil menemukan 23 jenazah. Per hari ini, jumlah korban hilang sebanyak 200 orang dan pengungsi sebanyak 606.040," kata Abdul Muhari.
Berikut ini data korban hilang yang masih dilakukan pencarian:
Sumatera Utara:
- Tapanuli Tengah: Kecamatan Sukabangun dan Aloban Bair (45 hilang)
- Tapanuli Selatan: Desa Garoga, Batang Toru (30 hilang)
- Kota Sibolga: Pancuran Gerobak, Sibolga Kota (1 hilang)
Sumatera Barat:
- Kabupaten Agam: Kecamatan Malalak dan Palembayan (55 hilang)
- Kota Padang Panjang: Aliran Sungai Batang Anai (31 hilang)
- Kabupaten Padang Pariaman: Aliran Sungai batang Anai (1 hilang)
- Kabupaten Ranah Datar: Aliran Sungai batang Anai
Aceh:
- Kabupaten Bener Meriah (14 hilang)
- Kabupaten Aceh Utara (6 hilang)
- Kabupaten Aceh Tengah (4 hilang)
- Kabupaten Bireun (3 hilang)
- Kabupaten Nagan Raya (3 hilang)
- Kabupaten Aceh Tamiang
Melihat akumulasi korban meninggal dunia kini menembus angka seribu jiwa, hal ini menjadi salah satu yang tertinggi dalam catatan bencana banjir dan longsor di wilayah Sumatra dalam beberapa tahun terakhir. Distribusi korban menunjukkan Aceh masih menjadi provinsi dengan jumlah korban tertinggi.
Ia juga mengatakan, bahwa persoalan pengungsian masih menjadi tantangan besar. Ratusan ribu warga terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat banjir dan longsor yang merusak permukiman serta fasilitas umum. Beban terbesar kembali ditanggung oleh Provinsi Aceh.
"Total Pengungsi: 606.040 jiwa. Provinsi dengan pengungsi terbanyak adalah Aceh sebanyak 571.201 jiwa, diikuti Sumatra Utara 21.579 jiwa dan Sumatra Barat 13.260 jiwa," ucap Abdul Muhari.


