AS Serang Situs Nuklir Iran, Berikut Reaksi Para Pemimpin Dunia!

Manto
22 June 2025 | June 22, 2025 WIB Last Updated 2025-06-22T11:21:09Z
AS Serang Situs Nuklir Iran, Berikut Reaksi Para Pemimpin Dunia!
Citra satelit yang dirilis oleh Maxar Technologies menunjukkan sejumlah kerusakan di fasilitas nuklir Iran akibat serangan Israel. Melansir NDTV World, Minggu (15/6), dan tersebar di media sosial, gambar yang membandingkan kondisi pada 24 Januari dan 14 Juni tersebut menunjukkan kerusakan pada beberapa bangunan di fasilitas nuklir Natanz. (Foto: X/@Shayan86 via Maxar)

Jakarta - Forumpublik.com | Amerika Serikat (AS) menggunakan 6 pesawat pengebom B-2 untuk menjatuhkan selusin bom GBU-57A/B di situs nuklir Fordow di Iran kata seorang pejabat AS. GBU-57A/B disebut bom penghancur bunker yang dapat menjangkau fasilitas nuklir Iran di bawah tanah.

Dilansir CNN, Minggu (22/6/2025), kapal selam Angkatan Laut AS menembakkan 30 rudal jelajah TLAM ke 2 situs lainnya, Natanz dan Isfahan, dan sebuah B2 menjatuhkan 2 penghancur bunker di Natanz, kata pejabat tersebut. Rincian serangan tersebut sebelumnya dilaporkan oleh The New York Times.

Bom Massive Ordnance Penetrator (MOP) GBU-57A/B dikenal sebagai "penghancur bunker," adalah bom seberat 30.000 pon dengan 6.000 pon bahan peledak.

MOP dirancang untuk "menjangkau dan menghancurkan senjata pemusnah massal musuh kita yang terletak di fasilitas yang terlindungi dengan baik," menurut lembar fakta dari Angkatan Udara.

Akibat hal ini, dunia internasional bereaksi keras terhadap klaim Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menyatakan AS telah melakukan serangan udara terhadap tiga fasilitas nuklir Iran, termasuk situs bawah tanah Fordo.

"Ini adalah MOMEN BERSEJARAH UNTUK AMERIKA SERIKAT, ISRAEL, DAN DUNIA. IRAN HARUS SETUJU UNTUK MENGAKHIRI PERANG INI SEKARANG," tulis Trump di media sosial miliknya, Truth Social, Sabtu (21/6/2025) waktu setempat.

Baca: Perang Israel dan Iran Makin Intens, Langit Kedua Negara Kosong dari Penerbangan

Berikut reaksi para pemimpin dunia atas klaim serangan ini yang dirangkum CNBCIndonesia, Minggu (22/6/2025):

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut tindakan Trump. "Keputusan berani Trump akan mengubah sejarah," katanya dikutip CNBC International. "Trump dan saya sering mengatakan: 'Perdamaian melalui kekuatan.' Dan malam ini, Donald Trump dan Amerika menunjukkan kekuatan itu," ujarnya menambahkan.

Namun, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres justru meningkatkan serangan ini merupakan eskalasi berbahaya di kawasan yang sudah tidak stabil. "Risiko konflik ini lepas kendali semakin meningkat dengan konsekuensi yang bisa sangat menghancurkan bagi warga sipil, kawasan, dan dunia," kata Guterres dalam pernyataan di Instagram resminya seperti dikutip di Jakarta, Minggu (22/6/2025).

"Dalam situasi genting ini, sangat penting untuk menghindari spiral kekacauan. Tidak ada solusi militer. Jalan satu-satunya adalah diplomasi. Harapan satu-satunya adalah perdamaian," tegasnya.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengecam serangan tersebut melalui platform X. "Iran menyimpan semua opsi untuk merespons. Serangan terhadap fasilitas nuklir damai kami adalah pelanggaran berat terhadap Piagam PBB, hukum internasional, dan Traktat Nonproliferasi Nuklir (NPT)," katanya.

Venezuela juga mengecam keras tindakan AS. Menteri Luar Negeri Venezuela Yvan Gil menyatakan serangan tersebut sebagai agresi militer yang diminta oleh Israel. "Venezuela menuntut penghentian segera permusuhan dan menegaskan penolakan total terhadap serangan terhadap kompleks Fordow, Natanz, dan Isfahan," ujar Gil lewat Telegram.

Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel turut angkat suara. "Kami mengecam keras pemboman AS terhadap fasilitas nuklir Iran. Ini adalah eskalasi berbahaya yang melanggar hukum internasional dan dapat membawa dunia ke dalam krisis yang tak dapat dibalikkan," tulisnya di X.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Meksiko menyerukan dialog damai. "Kami menyerukan deeskalasi dan pemulihan koeksistensi damai di kawasan Timur Tengah sebagai prioritas utama," ujar pernyataan resmi mereka.

Australia juga menyoroti ketegangan yang meningkat. Juru Bicara Pemerintahnya bilang, program nuklir dan rudal balistik Iran adalah ancaman nyata bagi perdamaian internasional. "Kami mencatat pernyataan Presiden AS bahwa sekarang adalah saatnya bagi perdamaian, dan kami menyerukan dialog dan diplomasi," kata juru bicara pemerintah seperti dikutip Reuters.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri RI terus memantau situasi saat ini. Itu dikatakan Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha dalam terangan kepada media melalui pesan singkat, Minggu (22/6/2025)

"Kita terus asesmen situasi pasca-serangan AS ke Iran," kata Judha. Ia menambahkan, saat ini 97 WNI sudah dievakuasi dari Iran usai serangan tersebut.

"Siap untuk evakuasi 97 WNI sudah aman di Baku, Azerbaijan, dan kita terus monitor," jelas dia.

Sejumlah negara lain masih menimbang respons atas insiden ini. Reuters melaporkan bahwa Korea Selatan akan mengadakan pertemuan darurat untuk membahas situasi tersebut.

Baca juga:
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • AS Serang Situs Nuklir Iran, Berikut Reaksi Para Pemimpin Dunia!

Trending Now

Iklan