![]() |
Ilustrasi. Iran mengeklaim telah berhasil mencuri banyak dokumen rahasia strategis milik Israel, termasuk dokumen nuklir serta proyek militer. (Foto: Al Jazeera) |
"Teheran memperoleh sejumlah besar dokumen strategis dengan sensitivitas khusus yang terkait dengan Israel. Di antara berkas-berkas tersebut terdapat ribuan dokumen mengenai fasilitas nuklir Israel dan proyek-proyek terkait pendudukan," tulis IRNA.
Meskipun waktu pasti perolehan banyak dokumen rahasia tersebut tidak disebutkan secara rinci, laporan tersebut mengindikasikan bahwa hal itu terjadi beberapa waktu lalu tetapi dirahasiakan karena kebutuhan untuk transfer data yang aman ke Iran.
"Ukuran dokumen dan tantangan logistik untuk memindahkan seluruh muatan dengan aman ke lokasi aman di Iran membutuhkan kerahasiaan penuh selama operasi," imbuh laporan IRNA, yang dikutip Anadolu, Minggu (8/6/2025).
Baca:
Kekecewaan Berat Trump! Tak Mau Lagi Bicara dengan Elon Musk
Menurut laporan tersebut, seluruh kumpulan dokumen telah berhasil mencapai lokasi aman yang ditunjuk di Iran.
Volume informasi dilaporkan sangat luas sehingga hanya meninjau dokumen, termasuk foto dan file video yang menyertainya, akan memakan waktu yang cukup lama.
Sementara otoritas Iran belum mengatakan bagaimana dokumen tersebut diperoleh, atau apakah pelanggaran terjadi secara digital atau fisik, laporan tersebut kemungkinan akan meningkatkan ketegangan yang sudah meningkat antara Teheran dan Tel Aviv.
Israel belum secara resmi menanggapi klaim Iran. Pengungkapan ini muncul di tengah meningkatnya permusuhan selama berbulan-bulan antara kedua musuh bebuyutan tersebut.
Sementara itu, media Israel; Jerusalem Post, melaporkan jaksa telah mendakwa dua warga negara Israel karena menjadi mata-mata Iran.
Keduanya; Roi Mizrahi (25) dan Almog Attias (25), diduga berhubungan dengan seorang agen intelijen Iran yang memerintahkan mereka untuk memasang kamera mata-mata, menurut dakwaan Israel yang diajukan pada bulan Mei.
Meskipun tidak ada kaitan yang dikonfirmasi dengan kebocoran intelijen Israel baru-baru ini, sumber Zionis menyatakan bahwa para tersangka ini mungkin terkait dengan dugaan kebocoran intelijen tersebut.
Jaksa Penuntut Umum mengajukan dakwaan di Pengadilan Distrik Beersheba terhadap Mizrahi dan Attias karena melaksanakan serangkaian misi intelijen atas nama agen yang beroperasi untuk badan intelijen Iran, menurut Kantor Jaksa Agung pada hari Jumat.
Baik Mizrahi maupun Attias berasal dari Nesher, dekat Haifa. Shin Bet (Badan Keamanan Israel) mengumumkan penangkapan keduanya pada bulan Mei.
Mizrahi telah didakwa menghubungi agen asing, membantu musuh di masa perang, dan membawa serta mengangkut senjata. Attias didakwa melakukan kontak dengan agen asing dan memberikan informasi kepada musuh, dengan maksud untuk membahayakan keamanan negara.
Baca juga: