Melalui regulasi yang baru diterbitkan, sumur masyarakat yang sudah ada saat ini dapat berproduksi sambil dilakukan perbaikan sesuai kaidah keteknikan yang baik.
Tujuannya, mengurangi dampak lingkungan, isu keselamatan dan sosial kemasyarakatan, serta meningkatkan produksi minyak dan penerimaan negara.
Perbaikan tata kelola sumur minyak masyarakat atau yang nantinya disebut sebagai sumur minyak BUMD/Koperasi/UMKM, diatur melalui Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 14 Tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja Untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi.
Menteri Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa Pemerintah tidak ingin membiarkan ada sumur-sumur ilegal beroperasi di luar sistem dan dijual ke kilang ilegal.
"Masyarakat dirugikan, Negara dirugikan, juga menyebabkan dampak lingkungan, keselamatan dan sosial kemasyarakatan," ujar Menteri Bahlil di Jakarta, Sabtu (28/6/2025).
Baca: Daftar 10 Orang Terkaya RI per Juni 2025 Versi Forbes Terbaru
Ia menambahkan, diksi yang beredar bahwa sumur masyarakat di legalkan lewat regulasi, maksudnya adalah sumur masyarakat yang sudah ada saat ini, dapat diproduksi sambil dilakukan perbaikan tata kelola sesuai kaidah keteknikan yang baik.
Ia juga mengatakan untuk tata kelola-nya diperbaki, sehingga mengurangi dampak lingkungan dan isu keselamatan serta ada tambahan produksi dan penerimaan negara.
"Sumur masyarakat tersebut akan dinaungi dibawah BUMD/Koperasi/UMKM dan bekerjasama dengan KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) seperti Pertamina. Upaya perbaikan tersebut dilakukan dalam periode penanganan sementara (4 tahun)", ujarnya.
Bahlil menyampaikan, perrbaikan tata kelola sumur masyarakat dilakukan terbatas, hanya terhadap sumur masyarakat yang sudah ada.
"Sekarang sedang diinventarisasi berapa jumlah sumur masyarakat yang sudah ada saat ini. Pemprov dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sedang inventarisir, yang selanjutnya tidak diperbolehkan ada tambahan sumur minyak masyarakat baru," ucapnya.
"Jika ada, langsung dilakukan penghentian dan penegeakan hukum. Selain itu kilang masyarakat ilegal juga wajib ditutup dan dilakukan penegakan hukum. Sehingga hasil minyak dari sumur masyarakat wajib dijual ke KKKS seperti Pertamina, dan tercatat menjadi produksi minyak nasional," jelas tegas Bahlil.
Ia menjelaskan, skema ini dirancang sebagai jalan tengah dalam menangani isu sosial kemasyarakatan dan kepentingan nasional.
"Ini lahir sebagai jalan tengah, pembinaan terhadap masyarakat yang terlibat, meredam gesekan sosial, mengurangi dampak lingkungan, meningkatkan produksi dan penerimaan negara. Targetnya, tambahan lifting setidaknya 10 ribu barel per hari atau lebih", tegas Bahlil.
Sebagaimana diketahui berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025, tahapan implementasi penanganan sumur minyak masyarakat yaitu inventarisasi sumur masyarakat; penunjukan pengelola sumur masyarakat (apakah melalui BUMD, Koperasi dan/atau UMKM); persetujuan dan perjanjian kerja sama sumur BUMD/Koperasi/UMKM dengan KKKS.
Baca juga:
Presiden Tunjuk 5 Panitia Seleksi Anggota Ombudsman 2026-2031
12 Perusahaan Asal Indonesia Masuk Dalam Daftar Forbes Global 2000 2025
Kalahkan USU, Mahasiswa Hukum Nommensen Raih Juara I dan II Dalam Debat Mahasiswa Sumut
Pengawalan Kasus HAM Berat Brigade Pelajar Islam Indonesia Gelar FGD
Bahlil Lantik Pejabat Bareskrim Polri-Eks Jaksa di Ditjen Gakkum Kementerian ESDM
Baca berita lainnya di Indeks News
12 Perusahaan Asal Indonesia Masuk Dalam Daftar Forbes Global 2000 2025
Kalahkan USU, Mahasiswa Hukum Nommensen Raih Juara I dan II Dalam Debat Mahasiswa Sumut
Pengawalan Kasus HAM Berat Brigade Pelajar Islam Indonesia Gelar FGD
Bahlil Lantik Pejabat Bareskrim Polri-Eks Jaksa di Ditjen Gakkum Kementerian ESDM
Baca berita lainnya di Indeks News