![]() |
Muhammad Abdullah, korban dugaan penganiayaan oleh 10 oknum pegawai Dinsos Batam, di kawasan Simpang Jam, Batam, pada Rabu (26/3/2025) sekitar pukul 16.00 WIB. (Foto: KO) |
Peristiwa penganiayaan ini terjadi di kawasan Simpang Jam, Batam, pada Rabu (26/3/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.
Muhammad Abdullah, korban penganiayaan tersebut, mengaku dirinya diperlakukan kasar oleh para petugas Dinsos Batam saat berjualan tisu di persimpangan jalan tersebutt.
Ia menceritakan bahwa kejadian bermula ketika sekelompok petugas Dinsos Batam, berupaya mendekatinya dengan tujuan untuk menangkapnya.
Baca: Dorong Daya Beli dan Jaga Inflasi, Pemerintah Beri Diskon Listrik 50 Persen
Ia mengatakan, merasa tidak melakukan kesalahan dan hanya mencari nafkah dengan berjualan tisu, Abdullah mengaku melawan.
"Saya hanya ingin mencari makan dengan berjualan tisu di Simpang Jam, tapi mereka tiba-tiba ingin menangkap saya. Saya melawan karena tidak ingin ditangkap, lalu saya didorong hingga hampir tertabrak mobil," ujarnya dengan suara penuh kesakitan.
Akibat kejadian itu, Abdullah mengalami sejumlah luka serius, termasuk kepala yang bocor, telinga robek, dan tangan kanan terkilir.
Ia juga menyatakan bahwa ini bukanlah kali pertama ia diperlakukan demikian oleh oknum petugas.
"Sudah tiga kali saya mengalami kejadian serupa. Apakah saya salah hanya karena mencari makan dengan berjualan tisu? Daripada mencuri dan masuk penjara, lebih baik saya bekerja," kata Abdullah.
Kasus ini menambah daftar panjang kekhawatiran tentang perlakuan terhadap pedagang jalanan di Batam. Masyarakat berharap agar pemerintah setempat memberikan penanganan yang adil dan memperhatikan hak para pedagang kecil yang hanya berusaha mencari nafkah dengan cara yang sah.
Peristiwa kejadian lenganiayaan ini masih menunggu klarifikasi dari pihak berwenang terkait apakah tindakan petugas sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku, hingga berita ini diturunkan.
Baca juga:
Kejati Kepri Resmi Terima SPDP Korupsi Proyek Pelabuhan Batu Ampar, BP Batam, 7 Nama Terlapor
Ancam Ekosistem Sekitar, Ombudsman Kepri: Reklamasi di Batam Bermasalah
Studi Kelayakan Selesai, Pemprov Kepri Targetkan Groundbreaking Jembatan Batam-Bintan Tahun 2026
10 Fakta Kecelakaan Bus Tewaskan 6 Jemaah Umrah RI di Saudi, Satu Anggota DPRD
Baca Berita Lainnya di Indeks News
Ancam Ekosistem Sekitar, Ombudsman Kepri: Reklamasi di Batam Bermasalah
Studi Kelayakan Selesai, Pemprov Kepri Targetkan Groundbreaking Jembatan Batam-Bintan Tahun 2026
10 Fakta Kecelakaan Bus Tewaskan 6 Jemaah Umrah RI di Saudi, Satu Anggota DPRD
Baca Berita Lainnya di Indeks News