Batam - Forumpublik.com | Masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) menargetkan groundbreaking Jembatan Batam-Bintan (Babin) pada tahun 2026.
Tahap studi kelayakan proyek ini tengah dalam tahap penyusunan Detail Engineering Design (DED).
"Tahap studi kelayakan (Feasibility Study/FS) sudah selesai, dan saat ini DED sedang dalam proses penyusunan. Harapannya, pada 2025 DED sudah rampung dan bisa masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pemerintah pusat," kata Nyanyang Haris Pratamura di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (22/3/2025).
Ia juga menambahkan bahwa analisis seismik dan keseimbangan struktur jembatan sedang dikaji oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk menentukan kebutuhan anggaran proyek.
“Jembatan Babin diperkirakan memerlukan anggaran sekitar 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp17 triliun,” katanya pula.
Baca:
SPT Wajib Pajak OP Tahun 2024 Dapat Dilaporkan Hingga 31 Maret 2025
Proyek ini akan melibatkan konsesi dengan pihak swasta, dengan pemerintah pusat akan menentukan skema investasi dan durasi konsesi.
Selain menghubungkan Batam dan Bintan, Pemprov Kepri juga menargetkan integrasi Batam-Bintan-Karimun (BBK) sebagai Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Zone/FTZ) yang menyeluruh.
"FTZ ini akan menjadi penghubung strategis bagi kawasan industri, galangan kapal, dan sektor offshore, terutama yang berkaitan dengan Natuna dan Natuna Utara," kata Nyanyang pad Antara.
Ia mengatakan bahwa pada saat ini, FTZ BBK dirancang sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 1 Tahun 2024 tentang Rencana Induk Pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, Bintan, Karimun.
"Bersama Pak Gubernur kami akan meminta Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Presiden untuk menyelaraskan regulasi FTZ di Batam, Bintan, dan Karimun, agar kawasan ini dapat berkembang lebih optimal," katanya lagi.
Jembatan Batam-Bintan diharapkan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi di Kepri, dengan fokus pada kemudahan akses transportasi, penguatan sektor industri, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dengan adanya infrastruktur ini, Kepri diharapkan semakin kompetitif sebagai pusat logistik, industri manufaktur, dan perdagangan internasional di wilayah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga.
Baca juga:
Home
Batam
Bintan
News
Pemprov Kepri
Technology
Studi Kelayakan Selesai, Pemprov Kepri Targetkan Groundbreaking Jembatan Batam-Bintan Tahun 2026
Trending Now
-
Beberapa jenis varian rokok tanpa cukai merk Manchester yang beredar di kota Batam, Kepri. (Foto: Tonang/Forumpublik.com) BATAM ( KEPRI ) -...
-
Kasi Penkum Kejati Kepri Yusnar Yusuf saat menyampaikan materi tentang akan bahaya NAPZA, di SMA Negeri 1 Tanjungpinang, Selasa (29/04/2025...
-
Ilustrasi. Hingga akhir triwulan I-2025, realisasi pendapatan negara tercatat sebesar Rp516,1 triliun atau mencapai 17,2 persen dari target ...
-
Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam Ariastuty Sirait. (Foto: Dok. BP Batam) Batam - Forumpublik.com | Ketua Persatuan Wartawan Indone...
-
Ketua PWI Kota Batam, Kavi Anshary. (Foto: Dok. PWI Kepri) Batam - Forumpublik.com | Ketua Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI ) Kota Bat...
-
Saksi ahli pidana dari Universitas Negeri Riau (Unri), Dr Erdianto Effendi, saat memberikan keterangan di PN Batam, Kamis (24/4/2025). (Foto...
-
Rokok Merk HD Red 16 dan Light 20 Gold White yang bebas beredar di Kota Batam, Kepri. (Kolase foto rokok merk HD tanpa cukai/forumpublik.com...
-
Bharat Jain seorang pengemis asal Mumbai, India Maharashtra, memiliki kekayaan Rs 7,5 crore atau sekitar Rp 14,8 miliar, dan yang mengesanka...
-
Presiden Jokowi saat menerima kunjungan anggota kongres Amerika Serikat pada Rabu (12/04/2023), di Istana Merdeka, Jakarta. (Foto: Dok Setpr...
-
Persiapan Pengurus PWI Kepri, jelang dilaksanakannya pelantikan kepengurusan PWI Kepri dan PWI Kota Batam, pada Rabu (7/5/2025) mendatang be...