Ditopang Ekspor Yang Tumbuh Tinggi, Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,7 Persen

Ditopang Ekspor Yang Tumbuh Tinggi, Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,7 Persen
Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kspor pada bulan Oktober 2022 tercatat USD24,8 miliar, meningkat 12,30% (yoy), 30,97% (year to date/ytd), dan 0,13% (month to month/mtm). (Foto: Istimewa)

JAKARTA - Forumpublik.com | Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kinerja pemulihan ekonomi Indonesia masih tetap berjalan dan cukup kuat.

Sri Mulyani menjelaskan, Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di Indonesia yaitu 5% berturut-turut selama empat kuartal, bahkan kuartal ke-III tahun 2022 menunjukkan angka pertumbuhan yang mencapai 5,72% (year on year/yoy)Indo.

"Optimisme pemulihan ekonomi yang terus berlanjut ini salah satunya ditopang oleh kinerja ekspor,"ungkap Menkeu dalam Konferensi Pers APBN Kita yang dilaksanakan secara daring, Kamis (24/11/2022).

Ia menyampaikan kinerja perekonomian Indonesia memang ditopang salah satunya oleh faktor eksternal yaitu neraca perdagangan di mana ekspor kita terus menerus mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi.

"Ekspor pada bulan Oktober 2022 tercatat USD24,8 miliar, meningkat 12,30% (yoy), 30,97% (year to date/ytd), dan 0,13% (month to month/mtm). Pada saat yang sama impor tercatat USD19,1 miliar tumbuh 17,44% (yoy) dan 27,72% (ytd), namun menurun 3,4% (mtm)," kata Menkeu.

Baca juga: Suriyanto Kecam Segala Bentuk Upaya Menggagalkan Pelaksanaan KTT G20 di Bali

Lebih lanjut Sri Mulyani mengatakan, dengan hasil tersebut sampai Oktober 2022, Indonesia membukukan neraca perdagangan surplus USD5,7 miliar. Tren surplus terus berlanjut hingga memasuki bulan ke-30.

"Ekspor minus impor positif itu berarti terhadap growth kita menjadi kontribusinya positif. Surplus dari neraca perdagangan ini telah mencapai kumulatif 45,5 miliar US dollar, Januari hingga Oktober. Ini lebih tinggi, jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya 30,9 miliar US dollar," jelas Menkeu.

Menkeu mengatakan, kondisi ini menimbulkan tambahan atau daya tahan terhadap perekonomian Indonesia yang tengah berhadapan dengan kondisi global dimana interest rate di negara maju meningkat.

"Sehingga hal ini dapat menimbulkan tekanan terhadap capital flow," katanya.

Lihat juga:
Dukung KTT G20 di Bali, Wuling Motors Siapkan 300 Mobil Listrik
Meningkat 54 Persen, Investasi Sektor Manufaktur Lampaui Rp365 Triliun
Kemenkes: 156 Obat Sirop Boleh Diresepkan Tenaga Kesehatan
Ngopi Bareng Analis Pertahanan Negara Kemhan
Firma Hukum BS&R Akan Ajukan Upaya Hukum atas Penerapan Uji Kompetensi Profesi Apoteker

Redaksi
Editor: Firmanto

1 comments: