![]() |
| Pasar mobil listrik tahun ini menunjukkan tren pertumbuhan yang semakin kuat. Selama 10 bulan 2025, penjualan terekam lebih besar dibandingkan tahun lalu. (Kolase Foto Mobil Listrik/Moladin) |
Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil listrik berbasis baterai tembus 69.146 unit hingga Oktober, sedangkan periode satu tahun penuh 2024 berhenti diangka 43.188 unit, rilis CNN Indonesia, Jumat (14/11/2025) .
Penjualan melonjak pesat pada Oktober 2025, karena penjualan mobil listrik sepanjang bulan lalu mencapai 13.867 unit, naik signifikan dari September 4.097 unit.
Masih dalam data yang sama, tren positif dialami segmen mobil plug in hybrid (PHEV) sebab penjualan hingga Oktober naik berkali-kali lipat dari 2025.
Selama tahun lalu, penjualan mobil PHEV di Tanah Air hanya 136 unit, sedangkan Januari-Oktober 2025 mencapai 3.798 unit.
Berbeda dari dua segmen elektrifikasi tersebut, penjualan mobil hybrid hingga Oktober 2025 terekam belum mampu melampaui perolehan pasar selama 2024.
Penjualan mobil hybrid pada 2024 berjumlah 59.903 unit, sementara Januari hingga Oktober mencapai 51.566 unit dan kemungkinan besar masih akan terus bertumbuh mengingat masih ada dua bulan tersisa pada tahun ini.
Produksi mobil elektrifikasi
Produksi mobil elektrifikasi di Indonesia juga terus mengalami peningkatan, seiring banyaknya merek yang berkomitmen untuk menghadirkan model buatan dalam negeri.
Produksi mobil hybrid selama 2024 berjumlah 70.621, tapi Januari-Oktober 2025 angkanya sudah mencapai 80.798 unit.
Kemudian produksi mobil listrik berbasis baterai jumlahnya baru 18.765 unit hingga Oktober, sedangkan 2024 mencapai 25.861 unit.
Tahun ini juga menjadi periode pertama bagi produsen Indonesia untuk memproduksi mobil PHEV. Hingga Oktober jumlah produksi yang sudah dilakukan sebanyak 5.074 unit.
Berbeda dari dua segmen elektrifikasi tersebut, penjualan mobil hybrid hingga Oktober 2025 terekam belum mampu melampaui perolehan pasar selama 2024.
Produksi mobil elektrifikasi
Produksi mobil elektrifikasi di Indonesia juga terus mengalami peningkatan, seiring banyaknya merek yang berkomitmen untuk menghadirkan model buatan dalam negeri.
Produksi mobil hybrid selama 2024 berjumlah 70.621, tapi Januari-Oktober 2025 angkanya sudah mencapai 80.798 unit.
Kemudian produksi mobil listrik berbasis baterai jumlahnya baru 18.765 unit hingga Oktober, sedangkan 2024 mencapai 25.861 unit.
Tahun ini juga menjadi periode pertama bagi produsen Indonesia untuk memproduksi mobil PHEV. Hingga Oktober jumlah produksi yang sudah dilakukan sebanyak 5.074 unit.
![]() |
| Mobil listrik Polytron. (Foto: Muhammad Indra Nugraha/Otodream) |
Tiba-tiba yang Beli Mobil Listrik Polytron Melonjak 70 Persen
Masih data Gaikindo, terlihat dari data penjualan retail secara nasional per Oktober 2025 yang dirilis, Pembeli mobil listrik Polytron tiba-tiba melonjak drastis.
Berdasarkan data asosiasi tersebut penjualan mobil listrik Polytron G3 dari dealer ke konsumen di bulan lalu mencapai 103 unit, atau melonjak sekitar 70 persen dari September 2025 yang hanya 29 unit.
Pencapaiannya di bulan lalu menjadi yang tertinggi, karena sejak dikirim ke konsumen, pada Juli 2025 penjualan mobil listrik Polytron belum pernah menyentuh angka ratusan unit. Jika dihitung dalam selama 4 bulan baru terjual 150 unit.
Mobil listrik pertama Polytron resmi dijual di Indonesia sejak Mei 2025 yang diberi nama Polytron G3 dan G3+. SUV ( Sport Utility Vehicle) pelahap seterum itu merupakan hasil rebadge dari mobil China, yaitu Skyworth K Series.
PT Hartono Istana Teknologi menjual Polytron G3 dan G3+ dengan dua pilihan. Pertama melalui sistem sewa baterai agar harganya lebih terjangkau, dan kedua konsumen bisa memiliki mobil itu seutuhnya termasuk baterai dengan harga lebih mahal.
Polytron G3 dengan sistem sewa baterai dibanderol Rp299 juta, jika ingin memiliki baterainya menjadi Rp419 juta. Sedangkan Polytron G3+ dalam skema sewa baterai Rp339 juta, dan Rp459 juta dimiliki seutuhnya.
Mobil listrik berbasis Skyworth K itu paling bongsor dikelasnya, panjangnya 4.720 mili meter, elbar 1.908 mm, tinggi 1.692 mm, dan jarak poros roda depan ke belakang 2.800 mm.
Kedua varian mobil listrik yang dibangun dari Skyworth K itu memiliki baterai litium ferrophosphate, atau LFP berkapasitas 51,91 kWh yang diklaim jarak tempuhnya 402 km berdasarkan pengujian CLTC (China Light-Duty Vehicle Test Cycle).
Tenaga maksimal yang dihasilkan dari penggerak roda depannya 150 kW atau setara 201 dk dan torsi 320 Nm.
Baca juga:
Masih data Gaikindo, terlihat dari data penjualan retail secara nasional per Oktober 2025 yang dirilis, Pembeli mobil listrik Polytron tiba-tiba melonjak drastis.
Berdasarkan data asosiasi tersebut penjualan mobil listrik Polytron G3 dari dealer ke konsumen di bulan lalu mencapai 103 unit, atau melonjak sekitar 70 persen dari September 2025 yang hanya 29 unit.
Pencapaiannya di bulan lalu menjadi yang tertinggi, karena sejak dikirim ke konsumen, pada Juli 2025 penjualan mobil listrik Polytron belum pernah menyentuh angka ratusan unit. Jika dihitung dalam selama 4 bulan baru terjual 150 unit.
Mobil listrik pertama Polytron resmi dijual di Indonesia sejak Mei 2025 yang diberi nama Polytron G3 dan G3+. SUV ( Sport Utility Vehicle) pelahap seterum itu merupakan hasil rebadge dari mobil China, yaitu Skyworth K Series.
PT Hartono Istana Teknologi menjual Polytron G3 dan G3+ dengan dua pilihan. Pertama melalui sistem sewa baterai agar harganya lebih terjangkau, dan kedua konsumen bisa memiliki mobil itu seutuhnya termasuk baterai dengan harga lebih mahal.
Polytron G3 dengan sistem sewa baterai dibanderol Rp299 juta, jika ingin memiliki baterainya menjadi Rp419 juta. Sedangkan Polytron G3+ dalam skema sewa baterai Rp339 juta, dan Rp459 juta dimiliki seutuhnya.
Mobil listrik berbasis Skyworth K itu paling bongsor dikelasnya, panjangnya 4.720 mili meter, elbar 1.908 mm, tinggi 1.692 mm, dan jarak poros roda depan ke belakang 2.800 mm.
Kedua varian mobil listrik yang dibangun dari Skyworth K itu memiliki baterai litium ferrophosphate, atau LFP berkapasitas 51,91 kWh yang diklaim jarak tempuhnya 402 km berdasarkan pengujian CLTC (China Light-Duty Vehicle Test Cycle).
Tenaga maksimal yang dihasilkan dari penggerak roda depannya 150 kW atau setara 201 dk dan torsi 320 Nm.
Baca juga:



