![]() |
Uber dan Volkswagen bermitra untuk mengoperasikan robotaxi ID. Buzz AD di Amerika Serikat mulai 2026. (ANTARA/investor.uber.com) |
Pada tahun 2018, Uber menjual seluruh bisnisnya di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, kepada Grab. Ini berarti Uber tidak lagi memiliki layanan taksi online atau aplikasi yang beroperasi di Indonesia.
Kala itu, CEO Uber Dana Khosrowshahi mengatakan bahwa mundurnya Uber dari pasar Asia Tenggara karena Uber memiliki batasan untuk mendominasi sektor transportasi online di sejumlah negara di dunia.
Namu, kini memimpin revolusi taksi tanpa sopir (robotaxi) di Amerika Serikat (AS).
Industri robotaxi yang makin kompetitif membawa kekhawatiran soal punahnya profesi driver di masa depan.
Baca: Kunci Sukses 50 Tahun Lebih Bertahan Berbisnis Tambang di Indonesia PT Vale
Bersama Waymo, anak perusahaan Google, Uber memperluas layanan robotaxi di Atlanta, setelah sebelumnya hadir di Austin, Texas.
Mengutip CNBCIndonesia, Kamis (26/5/205), layanan ini menggunakan mobil listrik Jaguar I-PACE yang dikemudikan sepenuhnya oleh sistem otomasi tanpa sopir.
Tak hanya efisien, pengguna hanya dikenakan tarif setara UberX atau Comfort, tanpa opsi memberikan tip.
Dengan kata lain, ini akan menjadi era ancaman bagi para supir atau driver taksi online karena posisi mereka mulai diganti teknologi.
Uber diketahui menjual divisi kendaraan otomatis pada 2020, menyusul tragedi fatal yang menewaskan pejalan kaki akibat mobil otomatis perusahaan pada 2018.
Namun kini, Uber kembali ke dunia robotaxi dengan strategi baru, yakni menggandeng mitra teknologi seperti Waymo.
Kedua perusahaan pertama kali mengumumkan rencana ini pada September 2024, dengan cakupan wilayah seluas 168 kilometer persegi di Atlanta.
Layanan ini memungkinkan pengguna memesan mobil otonom Waymo langsung melalui aplikasi Uber, demikian dikutip dari Reuters, Rabu (25/6/2025).
Saat ini, terdapat 100 mobil Waymo yang beroperasi di platform Uber di Austin, dan puluhan lainnya akan meluncur di Atlanta.
Waymo sebelumnya juga menyatakan akan menghadirkan layanan taksi otonom penuh di Washington D.C. pada tahun depan.
Perusahaan kini memiliki lebih dari 1.500 kendaraan dan menangani lebih dari 250.000 perjalanan per minggu di San Francisco, Los Angeles, Phoenix, dan Austin.
Baca juga:
Perusahaan Tambang Indonesia berbasis EBT, Sukses Produksi Nikel Energi Bersih
AS Serang Situs Nuklir Iran, Berikut Reaksi Para Pemimpin Dunia!
Atasi Kemacetan, Amsakar Siapkan Rencana Jalur Baru dan Flyover
Peneliti di China Berhasil Membuat Sel Jantung Manusia Berdetak di Embrio Babi