Uang memiliki beberapa peranan penting dalam perekonomian. Fungsi utamanya adalah sebagai alat tukar, satuan hitung, dan penyimpan nilai.
Selain itu, uang juga berperan dalam transaksi perdagangan, pembayaran utang, dan bahkan mempengaruhi status sosial. Dalam konteks modern, uang menjadi indikator penting dalam mengukur kesehatan dan perkembangan ekonomi suatu negara.
Uang juga dapat disimpan dan digunakan di masa depan, memungkinkan masyarakat menabung dan berinvestasi.
Di tengah ketidakpastian ekonomi, istilah "cash is king" kerap digaungkan.
Ungkapan ini menggambarkan kecenderungan pelaku pasar untuk menyimpan uang tunai, baik dalam bentuk tabungan maupun instrumen likuid seperti dolar AS, saat situasi ekonomi tidak menentu.
Baca: PPATK Bekukan 10 Juta Rekening Penerima Bansos Lebih dari Rp2 Triliun Buat Judi Online
Namun, perencana keuangan mengingatkan bahwa menimbun terlalu banyak uang di rekening justru bisa merugikan dalam jangka panjang. Pasalnya, nilai uang tunai dapat tergerus inflasi atau kesalahan transaksi.
Jessica Goedtel, seorang perencana keuangan bersertifikat dari Pennsylvania, menjelaskan bahwa rekening tabungan tidak memberikan perlindungan seperti yang dimiliki kartu kredit. Ketika terjadi pembobolan, dana yang hilang akan lebih sulit dikembalikan.
Menurutnya, menyimpan uang dalam jumlah besar di rekening justru bisa menimbulkan risiko. Salah satunya, uang tersebut bisa terdampak inflasi, kesalahan sistem, atau bahkan menjadi sasaran aksi penipuan digital yang kini makin marak.
"Rekening tabungan sering kali tidak memiliki perlindungan seperti kartu kredit," ucap Jessica Goedtel, mengutip CNBC Make It, Minggu (13/7/2025).
Artinya dana lebih sulit untuk dikembalikan jika rekening dibobol. Oleh karena itu, sebaiknya jangan menimbun uang tunai di rekening Anda.
Sementara menurut Gregory Guenther, seorang konselor perencanaan pensiun berizin di New Jersey, Anda cukup menyimpan cukup uang di rekening untuk menutupi tagihan satu atau dua minggu.
"Jika terlalu sedikit, Anda akan merasa cemas tentang setiap gesekan; tapi jika terlalu banyak, Anda akan kehilangan pertumbuhan dalam akun dengan imbal hasil yang lebih tinggi. Titik yang tepat bersifat pribadi, tetapi itu akan membuat Anda hidup tanpa harus memeriksa ulang saldo Anda sebelum membeli bahan makanan," tegas Gregory.
Meskipun menjaga saldo uang tunai yang sehat dapat membantu Anda terhindar dari biaya admin bank yang biasanya cukup membuat garuk-garuk kepala, dana tersebut bukanlah pengganti tabungan dana darurat.
Tabungan darurat dimaksudkan untuk pengeluaran besar yang tak terduga, seperti tagihan medis atau kehilangan pekerjaan.
Perencana keuangan biasanya menyarankan untuk menyisihkan tabungan darurat yang nilainya setara tiga hingga enam bulan di tempat terpisah yang mudah diakses, seperti rekening tabungan berbunga tinggi. Dengan begitu, uang tersedia saat Anda membutuhkannya kapanpun dan tanpa risiko.
Baca juga:
PPATK: Sebanyak 571.410 NIK Penerima Bansos Terlibat Judi Online
Resmi! Kementerian ESDM Izinkan Warga Ngebor Minyak, Ini Syarat
Resmikan Groundbreaking Industri Baterai Listrik, Prabowo: Kerja Sama Program Kolosal Antarnegara
Bahlil: Pemerintah Tangani Sumur Minyak Masyarakat, Tata Kelola Diperbaiki
Baca berita lainnya di Indeks News
Resmi! Kementerian ESDM Izinkan Warga Ngebor Minyak, Ini Syarat
Resmikan Groundbreaking Industri Baterai Listrik, Prabowo: Kerja Sama Program Kolosal Antarnegara
Bahlil: Pemerintah Tangani Sumur Minyak Masyarakat, Tata Kelola Diperbaiki
Baca berita lainnya di Indeks News