Tren Warna Dunia di 2021, Indonesia Menjadi Salah Satu Penentu

Tren Warna Dunia di 2021, Indonesia Menjadi Salah Satu Penentu
Ilustrasi: Tren warna akan berubah setiap tahunnya. Namun kali ini Indonesia akan ikut berpartisipasi dalam penentuan tren warna dunia di 2021. (Poto: dhonyfirmansyah)

Kepri, Forumpublik.com -- Setiap tahun tren warna akan selalu berubah. Tren-tren warna ini pun pada akhirnya akan memengaruhi tren fashion pada umumnya. Sebut saja tren busana, tas, sampai cat rumah.

Kilala Tilaar, Corporate Creative and Innovative Director PT Martina Berto bercerita perusahaan-perusahaan kerap harus berurusan dengan trend forecasting agency demi memiliki gambaran warna apa yang akan dipakai setahun ke depan.

Namun yang jadi pertanyaannya adalah siapa yang menentukan tren warna yang 'dijual' oleh para agensi ini?

"Agensi ini mendapat tren warna dari Intercolor, organisasi yang ada sejak 1954 atau setelah Perang Dunia II. Daripada mikir perang, ada sekelompok orang-orang yang bersatu menentukan tren warna. Tren warna inilah yang kemudian dipakai di industri otomotif, tekstil, dan kosmetik," jelas pria yang akrab disapa Kiki saat temu media di Pour Que No, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (29/8).

Sebagai informasi, ada beberapa lembaga yang menjadi 'peramal' tren warna di dunia, salah satunya adalah Intercolor dan Pantone. Namun keduanya adalah lembaga yang berbeda.

Indonesia melalui Martha Tilaar Foundation menjadi salah satu dari 17 negara anggota Intercolor secara resmi di 2018. Indonesia pula yang turut menentukan tren warna dua tahun mendatang atau di Spring/Summer 2021. Menurut Kiki, ini jadi prestasi tersendiri buat Indonesia.

Selama sekitar 32 tahun atau sejak 1987 Martha Tilaar melalui label Sariayu konsisten meracik tren warna berdasarkan budaya dan alam Indonesia. Rupanya ini jadi salah satu alasan Intercolor menyematkan Indonesia sebagai salah satu negara anggota dan ini tercantum di laman resmi organisasi.

Sementara itu, demi berpartisipasi menentukan tren warna di 2021, Kiki menggandeng mahasiswa desain komunikasi visual dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Hasil kerjasama ini pun diusung sebagai materi presentasi pertemuan Intercolor pada Maret 2019 lalu di Orlando, Florida.

"(Sebelumnya) kami diberi tugas dengan tema 'A Day in 2030'. Nah kami bikin cerita, storyboard, juga warna hasil imajinasi di 2030. Masing-masing negara punya gambaran sendiri-sendiri," ujar Kiki.

"Imajinasinya kalau Indonesia alamnya rusak, orang jadi hidup di gua, polusi tinggi, sampai-sampai mahasiswa ITB membayangkan orang berinovasi hidup di bawah laut. Story lain, jika orang bertobat, merawat alam, bisa saja negara kita hijau."

Dalam tahapan berikutnya, 'imajinasi' 17 negara digabungkan, dikelompokkan dan diberi nama. Secara tidak langsung, imaji-imaji negara-negara anggota memiliki benang merah. Tiap pertemuan akan menghasilkan tren warna untuk dua tahun ke depan. Waktu dua tahun, kata Kiki, digunakan untuk mempersiapkan industrinya.

Orange koral jadi tren warna tahun ini. Kiki enggan menyebut tren warna yang bakal ramai di 2020. Namun dirinya memberikan bocoran bahwa warna yang bakal tren tak akan jauh atau jumping dari gradasi oranye. Secara resmi, Intercolor akan membuka untuk media dan umum pada Oktober mendatang.

"Soal implementasi, secara enggak langsung kami sudah ikut Intercolor. Ke depan saya ingin kerjasama dengan perusahaan lain, desainer, tidak sebatas dengan ITB. Kesempatan musti dibuka buat semua, karena sesuatu jadi tren karena dipakai semua orang kan?" pungkas dia.

Lihat juga:
Pandangan dari Panatapan Huta Ginjang, Danau Toba bak Rasa Swiss
Berikut 6 Objek Wisata Indah di Sekeliling Pulau Samosir
Jokowi Dorong Destinasi Wisata di Danau Toba Berkelas Super
Jokowi Komitmen Benahi Danau Toba Jadi Kawasan Wisata Menarik dan Lengkap
Jokowi Dorong Geopark Kaldera Toba Masuk Jaringan Global UNESCO

(FP/Cnn)

0 comments:

Post a Comment