![]() |
Ilustrasi. Huruf AI (Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan) ditempatkan pada motherboard komputer dalam ilustrasi ini yang diambil pada tanggal 23 Juni 2023. (Foto: REUTERS/Dado Ruvic) |
Langkah yang menyasar murid dan pendidik di tingkat dasar, menengah, dan tinggi ini dilakukan saat ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut berupaya meningkatkan inovasi dan menemukan sumber pertumbuhan baru.
"Mempromosikan kecerdasan buatan akan membantu 'menumbuhkan kemampuan dasar guru dan siswa,' dan membentuk daya saing inti dari bakat-bakat inovatif," kata Kementerian Pendidikan melansir dari Reuters, Minggu (18/4/2025).
Baca: Modus Pinjam Beli Bakso, Penumpang Gelapkan Sepeda Motord Driver Ojek Online
Kementerian itu menyatakan bagi siswa, kemampuan dasar berkisar dari berpikir mandiri memecahkan masalah hingga komunikasi dan kerja sama.
Penggunaan kecerdasan buatan dinilai juga akan menghasilkan ruang kelas yang lebih inovatif dan menantang.
Upaya yang dilakukan ini setelah universitas-universitas di China meluncurkan kursus AI dan memperluas pendaftaran setelah perusahaan rintisan DeepSeek menarik perhatian global pada Januari lalu.
Bulan itu China juga meluncurkan rencana aksi nasional pertamanya untuk mencapai "negara dengan pendidikan kuat" pada 2035, yang bertujuan memanfaatkan efisiensi inovasi dalam mencapai tujuan tersebut.
Baca juga:
Pemko Batam Siapkan Bantuan Subsidi SPP di Sekolah Swasta Bagi Siswa Tak Mampu
Khianati Kepercayaan Warga Baloi, FBKB Tolak Kepemimpinan Ketua RT 03 dan RW 16
Kalimat yang Terlarang untuk Diucapkan Orang Tua pada Anak Menurut Para Ahli
KPU Gelar Pemungutan Suara Ulang Pilkada 2024 di 6 Wilayah pada 5 dan 9 April
Baca berita lainnya di Indeks News