Pemulangan WNI dari Wuhan, Dikarantina 14 Hari di Natuna

Pemulangan WNI dari Wuhan, Dikarantina 14 Hari di Natuna
Pesawat Batik Airbus A330-300 mengangkut 250 WNI Wuhan ke Indonesia untuk di karantina di Natuna, Kepulauan Riau. (Photo: Warta Kota/Joko Supriyanto)

Batam (Kepri) -- Forumpublik.com | Proses pemulangan 250 warga negara Indonesia (WNI) di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, sudah dilakukan sejak Sabtu (1/2/20).

Minggu (2/2/2020) pagi ini, pesawat Airbus 330 milik Batik Air yang mengangkut WNI tersebut mendarat di Bandara Hang Nadim Batam, sebelum diterbangkan ke Natuna untuk menjalani masa karantina selama 14 hari.

Dari Hang Nadim Batam, WNI asal kota endemik Virus Corona itu diterbangkan ke Natuna menggunakan pesawat milik TNI. Tadi malam, tiga pesawat TNI sudah disiagkan di Bandara Hang Nadim Batam, di hanggar sebelah Lion Air di dekat hanggar kargo.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam, Achmad Farchanny, menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyiapkan prosedur karantina, begitu ratusan WNI dari Wuhan sampai di Batam. Petugas Karantina akan melakukan pemeriksaan kesehatan di dalam pesawat. Salah satu fokus penge­cekan adalah suhu tubuh. Apa­­bila tidak ada suhu tubuhnya di atas 38 derajat celcius, maka diperbolehkan pindah ke pesawat TNI yang telah disediakan.

”Kami pastikan yang keluar dari Pesawat Batik, dalam kondisi Oke,” tegasnya.

Achmad mengatakan, sejauh ini dari informasi yang diterimanya, WNI yang datang dari Wuhan dalam kondisi sehat.

”Yang kami evakuasi ini adalah orang-orang Indonesia yang sehat,” tuturnya.

Terkait pemindahan para WNI dari Wuhan ini, kepala Dinas Operasi Lanud Hang Nadim Batam Mayor Lek Wardoyo mengatakan, pihak TNI telah menyiapkan dua pesawat jenis Boeing dan Hercules.

Baca juga:

Ia mengatakan, pesawat tersebut didatangkan dari Jakarta dan Makassar. Satu pesawat jenis Boeing dapat mengangkut 100 orang. Sedangkan pesawat jenis Hercules dapat mengangkut 130 orang.

”Setiap pesawat ini ada tenaga medisnya yang standby,” ungkapnya.

Wardoyo mengatakan, TNI menerapkan pengawasan dan penjagaan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. ”Begitu sampai di Batam, semuanya Military On Board,” ungkapnya.

Lihat juga:

Sumber: Batam Pos/Ska
Editor: Tonang

0 comments:

Post a Comment