Perusahaan Elon Musk Kerjasama Dengan NASA Misi Komersial ke Teleskop Luar Angkasa Hubble

Perusahaan Elon Musk Kerjasama Dengan NASA Misi Komersial ke Teleskop Luar Angkasa Hubble
Teleskop Luar Angkasa Hubble yang sudah beroperasi selama 32 tahun. (Foto: Dok. NASA)

JAKARTA - Forumpublik.com | Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) menyampaikan melakukan kerjasama dan menandatangani kesepakatan terhadap SpaceX untuk misi menjajaki kemungkinan mengirim kru komersial ke teleskop luar angkasa Hubble.

Jika memungkinkan, misi itu akan memperpanjang umur operasional Hubble hingga 20 tahun.

Mengutip TechCrunch, NASA menegaskan pengumuman kerjasama ini bukan berarti misi itu pasti dilakukan. Untuk saat ini, NASA mengatakan kerjasama ini hanyalah untuk menjajaki apakah misi tersebut mungkin dilakukan mengingat batasan teknis dan hal lainnya.

Inisiatif mengirim awak ke Hubble datang dari SpaceX, perusahaan antariksa yang dimiliki miliarder Elon Musk. Biasanya, misi-misi pengiriman seperti ini akan dilakukan dengan pesawat nirawak.

Studi soal misi ini tak akan melibatkan dana dari pemerintah AS. NASA dan SpaceX pun sepakat untuk mendanai studi ini sendiri-sendiri.

Jika jadi dilakukan, kru akan dikirim menggunakan kapsul SpaceX Dragon. Nantinya, kru tersebut akan meningkatkan Teleskop Hubble ke orbit yang lebih tinggi.

Kendati telah biasa melakukan misi pendaratan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), SpaceX mengatakan misi dengan Hubble tak bisa dllakukan sembarangan.

"Hubble berbeda. Orbitnya berbeda, massanya berbeda, mesinnya pun begitu. Ini akan menjadi sangat unik," kata Wakil Presiden (VP) Customer Operation and Integration SpaceX, Jessica Jensen.

Misi pengiriman kru ini tampaknya akan masuk ke dalam Polaris Program, sebuah program penerbangan privat yang dikepalai miliarder Jared Isaacman. Jared sebelumnya pernah terlibat dalam misi Inspiration4.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Aturan Baru Soal Penanganan Limbah Baterai Kendaraan Listrik

Misi tersebut dikerjakan bersama SpaceX yang memakan biaya kurang dari $200 juta. Isacmaan lah yang membiayai misi tersebut setelah mendapat untung dari pembayaran perusahaan Shift4 Payments.

Teleskop Hubble mulai kalah pamor setelah kehadiran Teleskop James Webb yang jauh lebih canggih. Namun, kontribusinya terhadap pengetahuan luar angkasa selama 32 tahun jelas luar biasa.

Hubble telah membuat paling tidak 1,5 juta observasi dan membantu menghasilkan material untuk 1900 makalah ilmiah yang sudah di-peer reviewed.

Teleskop luar angkasa itu sendiri sudah mulai merasakan efek dari gravitasi Bumi. Sejak misi pelayanannya yang terakhir pada 2009, Hubble sudah kehilangan ketinggian sekitar 30 kilometer dari 565 ke 535 kilometer.

Mengutip Space, studi gabungan antara NASA dan SpaceX diperkirakan memakan waktu enam bulan. Jika misi pengiriman awak ini berhasil, Hubble akan meningkat sekitar 40-70 kilometer.

Itu akan menambah masa operasional Hubble sekitar 15 hingga 20 tahun.

Hubble diluncurkan dari Bumi ke orbitnya pada April 1990. Ia sudah menerima lima kali kunjungan dari astronot.

Para astronot itu berulang kali memperbaiki, mempertahankan, dan memperbaruinya. Hal tersebut membantu Hubble untuk tetap beroperasi hingga hari ini.


Lihat juga:
Dinas Dikpora Minsel Gelar Kegiatan Terkait 3 Hal Penting
Pemerintah Berlakukan, Penumpang Wajib Isi e-HAC Sebelum Keberangkatan
Luncurkan TBM MRT Fase 2A, Jokowi Dorong Keberlanjutan Transportasi Modern, Nyaman, dan Terintegrasi
P3AP2KB: Ponsel Picu Kasus Kekerasan Seksual pada Anak Perempuan di Kepri
Makanan Pertama yang Dimakan Neil Armstrong dan Buzz Aldrin di Bulan


(CNN Indonesia)

0 comments:

Post a Comment